Spesifikasi Microsoft Rilis Nokia 216, yang Dijual Rp 500.000

04.42 Add Comment
Nokia 216

Ponsel Nokia masih melanjutkan hidup di bawah Microsoft. Raksasa teknologi itu minggu ini memperkenalkan Nokia 216, sebuah feature phone baru yang dibanderol murah meriah.

Nokia 216 merupakan ponsel “basic” dengan layar QVGA 2,4 inci, kamera depan dan belakang dengan resolusi 0,3 megapiksel, keypad numerik, dan sistem operasi Series 30.

Dirangkum KompasTekno dari The Verge, Nokia 216 rencananya bakal dijual seharga 37 dollar AS atau tak sampai Rp 500.000 saat mulai dijual di India bulan depan. Meski begitu, tidak diketahui kapan ia akan hadir di pasar Tanah Air. 

“Nokia 2016 yang baru memadukan fitur-fitur hiburan dan pengalaman onlinemodern dengan user experience yang familiar,” sebut Microsoft dalam laman pengenalan ponsel tersebut di situs resminya.

Microsoft mengakuisisi divisi ponsel Nokia pada 2014 lalu dengan nilai 7,2 miliar dollar AS atau setara Rp 96,8 triliun. 
 
Meski masih aktif menelurkan model-model feature phone, Microsoft dikabarkan tak lagi mengembangkan smartphone seri Lumia dan bakal mematikan brand tersebut di akhir 2016.

Akan halnya Nokia, pabrikan asal Finlandia yang sempat merajai industri ponsel ini sedang berupaya melakukan comeback ke pasar smartphonedengan mengembangkan handset Android.

Smartphone Android baru dari Nokia diproduksi melalui kemitraan dengan anak usaha Foxconn dan diprediksi bakal diumumkan secara resmi pada kuartal ke-IV tahun ini.

Sumber: Kompas.com

Ternyata Harddisk 10 Terabyte Seagate Diisi Gas Helium

04.39 Add Comment

Seagate meluncurkan harddisk terbaru dengan kapasitas 10 terabyte (10.000 gigabyte). Selain kapasitas yang super lega, kelunggulannya terletak pada penggunaan gas helium yang dimasukkan ke dalam unitharddisk.

Gas tersebut sebenarnya sudah biasa dimasukkan ke dalam harddisk karena memiliki manfaat positif. Namun bagi Seagate, ini adalah produk sekaligus pengalaman perdana mereka.

Pesaingnya, yaitu Western Digital justru sudah lebih dulu menggunakan helium dalam harddisk. Tepatnya sejak tiga tahun lalu. Sedangkan, Seagate selama ini mengandalkan teknologi shingled magnetic recording (SMR).

Sebagaimana dilansir KompasTekno dari Geek, Senin (18/1/2016), manfaat positif helium adalah mengurangi turbulensi atau gesekan pada elemen perekaman data dalam harddisk.

Fungsi lainnya adalah membuat suhu memori penyimpanan tetap rendah, tidak seperti harddisk berisi udara biasa yang cenderung lebih cepat panas. Helium juga bisa menurunkan konsumsi listrik untuk setiap terabyte.

Namun perlu dicatat bahwa, penghematan daya baru akan terasa jika Anda menggunakan harddisk tersebut dalam skala besar, misalnya dalam lusinan rak server. Pengguna yang memakai satu harddisk tidak akan merasa banyak perbedaan.

Raksasa media penyimpanan tersebut mengatakan saat ini harddisk buatannya telah digunakan oleh Alibaba dan Huawei untuk menyimpan bergunung-gunung data milik mereka.

Sumber: Kompas.com

Harga Hard Disk 10 TB untuk PC Konsumer Rp 7 Juta

04.37 Add Comment

Hard disk berkapasitas 10 TB mulai dikenalkan tahun lalu, namun hanya untuk pasar server dan enterprise. Kini, pabrikan hard diskSeagate membawa peranti penyimpanan tersebut untuk pasar PC konsumer.

Dikutip KompasTekno dari Engagdet, Rabu (20/7/2016), hard disk terbaru Segate ini ditujukan untuk pengguna yang membutuhkan penyimpanan besar, seperti file video resolusi 4K.

Di samping kapasitas penyimpanannya yang besar, hard disk ini tetap sepertihard disk SATA 3,5 inci biasa dengan kecepatan 7.200 rpm.

Oleh Seagate, hard disk 10 TB-nya itu dimasukkan ke dalam seri Barracuda Pro dan mengusung nomor model ST10000DM0004. 

Soal harga, Seagate membanderol Barracuda Pro 10 TB dengan harga jual 535 dollar AS (sekitar Rp 7 juta).

Harganya memang tergolong mahal, mengingat saat ini pemilik PC bisa membeli 2 hard disk kapasitas 5 TB dengan hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp 5 juta-an saja.

Namun bagi mereka yang hanya memiliki satu drive bay di PC-nya, maka hard disk Seagate 10 TB ini bisa dijadikan pilihan.

Sumber: Kompas.com

SD Card Terbesar Berkapasitas 1 TB Milik SanDisk

04.35 Add Comment

Berapa kapasitas kartu memori SD terbesar saaat ini? Jawabannya adalah 1 terabyte (1.000 gigabyte), seperti yang ditawarkan oleh produk terbaru dari Sandisk.

Dirangkum KompasTekno dari PC World, Rabu (21/9/2016), kartu memori bernama lengkap SanDisk Extreme Pro SDXC 1 TB itu diperkenalkan dalam ajang Photokina yang tengah berlangsung di Cologne, Jerman.

SanDisk Extreme Pro SDXC 1 TB memiliki kapasitas dua kali lebih besar dibandingkan kartu memori SDXC terbesar sebelumnya, yakni 512 GB. 

Secure Digital eXtended Capacity (SDXC) merupakan tipe kartu memori SD yang secara teori sanggup mendukung kapasitas maksimum hingga 2 TB, dibanding batas 32 GB untuk kartu SD biasa.

“Enam belas tahun yang lalu kami memperkenalkan kartu SD 64 megabyte pertama SanDisk, sekarang kami bisa membuat kapasitas 1 TB,” ujar Vice President Product Marketing SanDisk, Dinesh Bahal.

Kartu memori ini dibuat sebagai jawaban atas kebutuhan perekaman konten resolusi tinggi yang berukuran besar, seperti video 4K, melalui kamera digital modern.

Namun, peminat mesti menunggu lebih lama karena Extreme Pro SDXC 1 TB kini masih berupa purwarupa. Masih belum diketahui kapan produk versi final akan beredar di pasaran.

Kecepatan transfer datanya belum jelas, tapi diperkirakan bisa mencapai kisaran 50-104 megabyte per detik, berdasarkan logo “SDXC I” (UHS-I) yang tertera di kartu. 

Harganya pun belum dirinci, tapi bisa jadi akan lebih mahal dibandingkan SandDisk Xtreme Pro SDXC 512 GB yang dibanderol 275 dollar AS.

Sumber: Kompas.com

Hasil Adu Kencang iPhone 7 dan Galaxy Note 7

04.33 Add Comment

Rilis perdana iPhone 7 minggu lalu langsung disambut oleh aneka macam pengujian mandiri yang dilakukan oleh YouTuber.

PhoneBuff misalnya, melakukan “uji banting” iPhone 7 melawan iPhone 6S. Pengelola channel YouTube tersebut baru-baru ini menghadapkan iPhone 7dengan smartphone lain, yakni Samsung Galaxy Note 7.

Dirangkum KompasTekno dari The Verge, Selasa (20/9/2016), pengujian iPhone 7 vs Galaxy Note 7 berkisar pada kecepatan dalam membuka dan menjalankan aplikasi.

Jenis aplikasi dimaksud termasuk beberapa game dan layanan streaminginternet seperti Subway Surf, Asphalt, hingga Spotify.

Baik iPhone 7 maupun Galaxy Note 7 merupakan model tercanggih dan terkuat dari pabrikan masing-masing, Apple dan Samsung.

Galaxy Note 7 di tangan PhoneBuff ditenagai prosesor Snapdragon 820, sementara iPhone 7 mengandalkan chip A10 Fusion.

Ponsel mana yang lebih cepat? Ternyata, menurut pengujian PhoneBuff,iPhone 7 lebih gegas dalam membuka berbagai aplikasi. Performanya sekitar dua kali lebih cepat dari Galaxy Note 7 dalam hal tersebut.

Tentu, sebagai salah satu perangkat terkencang saat ini, Galaxy Note 7 sebenarnya sudah sangat memadai kebutuhan sehari-hari. 

Sumber: Kompas.com

Mengenal Keunggulan Teknologi Pada Kamera Ganda di iPhone 7 Plus

04.30 Add Comment

Pada Kamis (8/9/2016) dini hari, Apple resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, iPhone 7 Plus. Perangkat tersebut dibekali kamera utama 12 megapiksel dengan lensa berbukaan F1.8.

Tapi yang lebih menarik adalah unit penangkap gambar milik iPhone 7 Plus yang diperkenalkan berbarengan dengan iPhone 7. Ponsel ini memiliki kamera ganda di bagian punggungnya, masing-masing dengan resolusi 12 megapiksel.

Perbedaan di antara dua kamera iPhone 7 Plus, sebagaimana dirangkumKompasTekno dari Cnet, terletak pada jenis lensa yang digunakan.

Kamera pertama dipasangi lensa 28 mm (ekuivalen full-frame) dengan bukaan F1.8, sementara kamera kedua mengusung lensa 56 mm (juga ekuivalen full frame) berbukaan F2.8.

Artinya, kedua lensa iPhone 7 Plus memiliki dua focal length berbeda. Satu kamera menghasilkan bidang padang wide-angle (28 mm) sementara lainnya memiliki bidang pandang setara lensa normal pada kamera digital (56 mm).

Bukan “zoom” optik

Saat memperkenalkan kamera ganda iPhone 7 Plus, Apple menggunakan istilah “optical zoom at 2x” yang membingungkan. 

Istilah yang biasanya dipakai untuk menggambarkan rentang zoom adalah “2x optical zoom” yang berarti focal length lensa kamera bisa diperpanjang hingga 2 kali angka semula di titik terlebar dengan teknik zooming  (mengubah jarak antar lensa).

Pada zoom optik, proses penambahan focal length dilakukan secara bertahap, misalnya dari 28 mm, lalu 35 mm, 40 mm, kemudian 50 mm seiring dengan memanjangnya jarak antar lensa. 

Tapi tidak demikian halnya dengan iPhone 7 Plus. Ponsel ini sebenarnya tak memiliki lensa zoom optik seperti pada, misalnya, seri ponsel Galaxy Camera dari Samsung, atau modul TrueZoom untuk ponsel modular Motorola Moto Z, melainkan dua kamera dengan lensa yang memiliki dua sudut pandang berbeda.
Perbedaan sudut pandang kamera wide pada iPhone 7 Plus (kiri) dan kamera short tele.


Dengan kata lain, iPhone 7 Plus memiliki dua lensa “prime” (lensa non-zoomdengan focal length tetap/fixed).

“Optical zoom” yang dimaksud Apple tak lain adalah “melompat” dari bidang pandang 28 mm (wide) ke 56 mm (normal/short tele) ketika pengguna berganti kamera yang diaktifkan. 

iPhone 7 Plus memang bisa melakukan zoom hingga lebih dari 2x, tapi proses tersebut menggunakan teknik digital zoom -bukan optical zoom- yang mengurangi ketajaman gambar. 

Kamera dengan lensa 28 mm ideal untuk memotret pemandangan, arsitektur, atau obyek lain yang membutuhkan sudut pandang lebar, sementara kamera dengan lensa 56 mm cocok untuk memotret orang atau subyek lain secaraclose up.

Konsep serupa sebenarnya sudah lebih dulu diterapkan oleh LG dengan kamera ganda pada smartphone G5-nya. Hanya saja, implementasinya berlawanan. Alih-alih menanam lensa wide dan short tele, LG menggunakan lensa wide dan ultra-wide yang sangat lebar.

Efek "Depth of Field"

Penggunaan kamera ganda pada iPhone 7 Plus turut membuka mode pengambilan gambar baru, yakni “Portrait” yang menambah efek depth of field(DoF) berupa background yang buram, sementara subyek utama tetap tampil tajam.

Cara kerjanya mirip dengan teknik serupa yang telah lebih dulu diterapkan di beberapa model ponsel Android. Kedua kamera menangkap gambar secara berbarengan untuk memperoleh informasi jarak subyek utama dan background(depth map). 

Sebuah algoritma software khusus lantas memisahkan subyek utama denganbackground, kemudian memburamkan latar belakang secara artifisial. Preview dari efek ini bisa dilihat di layar ponsel.
Contoh tangkapan gambar dengan background buram, oleh mode Portrait di iPhone 7 Plus
Hasilnya adalah foto denganbackground buram dan subyek tajam, menyimulasikan efek DoF sempit yang biasanya hanya bisa diambil oleh kamera digital dengan sensor gambar berukuran besar (DSLR atau mirrorless, misalnya).



Apple menegaskan bahwa efek blur yang dihasilkan tak akan sebagus kamera digital dengan sensor besar, tapi setidaknya sudah cukup untuk memberi pilihan pengambilan gambar yang lebih artistik untuk para pengguna iPhone 7 Plus.

Mode Portrait tidak tersedia secara default pada iPhone 7 Plus ketika mulai dipasarkan nanti, melainkan akan disalurkan lewat update software dalam beberapa minggu ke depan. 

Fitur lain

Di samping dua hal di atas, kamera iPhone 7 Plus juga memiliki beberapa fitur lain seperti kemampuan menyimpan gambar dalam format RAW (DNG) yang lebih fleksibel untuk editing dibanding JPEG. 

Ada juga image stabilization untuk meredam goyangan yang bisa memburamkan gambar, juga “wide color capture” yang diklaim bisa menangkap spektrum warna lebih luas.

Unit flash turut dipermak dan kini memiliki empat LED flash. Unit berjulukan Quad-LED system ini diklaim memiliki keluaran cahaya 50 persen lebih tinggi dibanding iPhone generasi sebelumnya, serta sanggup mengurangi flickeryang timbul saat subyek berada di bawah lampu.

Semua proses pengolahan gambar ditangani oleh Image Signal Processor (ISP) baru yang tertanam di chip A10 Fusion yang mengotaki iPhone 7 Plus. Kinerja ISP baru ini diklaim dua kali lebih tinggi dibanding prosesor terdahulu.

Kamera depan untuk menjepret selfie ikut diperbarui dengan unit baru beresolusi 7 megapiksel, baik untuk iPhone 7 maupun iPhone 7 Plus. Kedua ponsel rencananya akan mulai bisa dipesan di beberapa negara mulai 9 September besok.

Sumber: Kompas.com

Ternyata Lensa Tele iPhone 7 Plus Bekerja di Kondisi Tertentu Saja

04.22 Add Comment
Lensa Tele iPhone 7 Plus

Untuk pertama kalinya, Apple menggunakan teknologi kamera ganda pada iPhone 7 Plus. Perangkat dengan bentang layar 5,5 inci ini dibekali kamera wide angle dengan lensa 28 mm (ekuivalen full-frame) f/1.8 dan lensa kedua dengan lensa “tele” 56 mm f/2.8 yang digunakan untuk memotret close up.
Kamera kedua dengan lensa 56 mm itu memungkinkan pengguna melakukan “zoom in” pada subyek tanpa mengorbankan ketajaman gambar seperti yang terjadi pada teknik digital zoom.

Namun, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Phone Arena, Rabu (21/9/2016), kamera kedua pada iPhone 7 Plus itu tak selalu bisa digunakan. Ponsel akan me-nonaktifkan kamera dengan lensa 56 mm tersebut dalam kondisi tertentu 

Lebih tepatnya, iPhone 7 Plus hanya akan memakai kamera wide angle 28 mm saat memotret dalam situasi minim cahaya . Alih-alih mengaktifkan kamera kedua, ketika pengguna melakukan zooming dalam kondisi low light, ponsel akan melakukan digital zoom.

Demikian juga yang terjadi apabila pengguna mencoba memotret subyek yang berada dalam jarak sangat dekat. Hal ini dijelaskan oleh Vice President Worldwide Marketing Apple, Phil Schiller lewat Twitter untuk menanggapi sebuah pertanyan dari pengguna.

“Dalam kondisi low-light (atau macro 10 cm), dual camera (iPhone 7 Plus) mungkin akan memakai lensa wide angle 28 mm f/1.8 OIS untuk mengambil gambar terbaik,” kicau Schiller.

Apa sebabnya?

Mengapa iPhone 7 Plus tidak memakai kamera dengan lensa “tele” 56 mm dalam kondisi remang-remang? Kemungkinan ini dilakukan untuk mencegah gambar buram akibat goyangan.

Di kondisi ideal dengan cahaya terang, kecepatan rana (shutter speed) akan cukup tinggi untuk meniadakan efek motion blur alias buram karena subyek atau ponsel yang bergerak ketika mengambil gambar.


Sebaliknya, dalam kondisi kurang cahaya, shutter speed bakal menurun sehingga gambar menjadi rawan buram. 

Hal tersebut terutama berlaku bagi lensa 56 mm iPhone 7 Plus yang tidak dilengkapi Optical Image Stabilizer (OIS). Fitur yang satu ini memang hanya tersedia di kamera wide angle 28 mm milik ponsel yang bersangkutan.

Semakin panjang focal length lensa (dinyatakan dalam satuan milimeter atau “mm”), maka lensa tersebut semakin rawan buram akibat goyangan. 

Selain itu, lensa 28 mm pada iPhone 7 Plus juga memiliki bukaan lebih lebar, yakni f/1.8, dibanding lensa 56 mm yang hanya memiliki bukaan f/2.8. 

Artinya, lensa 28 mm bisa mentransmisikan cahaya hingga empat kali lebih banyak (2 1/3 stop) dibandingkan lensa 28 mm. Shutter speed lensa 28 mm pun bisa empat kali lebih cepat dari lensa 56 mm untuk meminimalisir gambar buram.

Sumber: Kompas.com